Nabung Materi di Kompetisi TV

Beredar kabar kalo kompetisi stand up comedy di TV bakal ada lagi di tahun ini.

Bagi stand up comedian yang udah lama punya mimpi buat bisa masuk ke kompetisi stand up comedy tingkat nasional pasti udah tau kalo jalannya tuh gak mudah. Selain harus punya pengalaman dan jam terbang yang luar biasa banyak, tabungan materi juga mesti ada biar bisa bertahan selama mungkin di sana.

Kali ini gua mau berbagi cara nabung materi buat bertahan di kompetisi yang panjang dan melelahkan. Harusnya sih gua bikin versi video aja biar lebih enak jelasinnya, tapi nanti deh kalo gak males.

Sementara lewat tulisan dulu aja.

Semuanya berdasarkan pengalaman gua ikutan kompetisi di SUCI 7 Kompas TV. Kalo ada yang gak cocok, yaudah, mungkin cocoknya di SUCA. Eh…

Biasanya kompetisi itu berlangsung selama tiga sampai empat bulan. Kurang lebih ada sekitar 15 set materi 5 menitan yang perlu disiapin, karena ada kalanya dalam satu hari kita disuruh tampil lebih dari sekali.

Untuk pemilihan materi tampil gak bisa sembarangan, karena pasti bakal ada tema di setiap episodenya. Meskipun ada kalanya diperbolehkan pake materi bebas, tapi saran pertama dari gua, gunakan kesempatan bawain materi bebas itu dengan bawain materi yang bertema tentang perkenalan. Keluarin materi-materi yang berhubungan sama diri kita, seperti latar belakang, profesi, hobi, karakter, sikap, dan sifat kita seperti apa. Karena semakin cepat kita dikenal penonton, semakin mudah perjalanan kita untuk nentuin materi-materi di penampilan selanjutnya.

Karena biasanya sekali tampil itu durasinya antara 3 sampai 5 menitan, jadi menurut gua sih tabungan materi yang wajib dimiliki tuh minimal 3 menit dari setiap tema yang umum dan mungkin bakal keluar, seperti tema cinta, kesehatan, politik, liburan, kuliner, film, hobi, sekolah, masa kecil, kemerdekaan, ulang tahun, persahabatan, dan lain sebagainya. Pokoknya bikin aja 3 menit materi dari 15 tema yang berbeda. Kalo pede banget sih, sekalian aja bikin materi tema Juara dan Hadiah buat dipake di final, wkwk…

Kalo dibedah secara formula, materi 3 menit itu minimal harus punya 12 titik tawa. Karena ukuran profesionalnya kan satu menit harus bisa punya 4 titik ketawa, terserah bobotnya mau ketawa kecil atau ketawa besar, pokoknya minimal 4 kali deh mulut penontonnya dibikin gerak.

Andai 1 set up minimal punya 2 punch line, berarti mesti punya 6 set up supaya punya 12 titik tawa berupa punchline. 3 set up itu bisa berasal dari 1 sub tema yang sama, jadi sebetulnya untuk punya 12 punch line kita cuma perlu bikin 2 sub tema, yang mana 2 sub tema itu bisa dipayungin dengan 1 premis besar yang sama.

Gimana? Udah terlalu teknis belum?

Intinya, biar gampang dibayangin. Buat punya materi 3 menit itu kita cukup punya 1 premis utama yang bener-bener kuat dan menarik. Abis itu dibikin jadi dua sub tema, bisa bersumber dari permasalahan di dalam diri sendiri, dan bisa juga bersumber dari permasalahan yang kita lihat di luar diri kita. Abis itu mulai dicari isian joke berupa set up dan punch line buat mengisi kedua sub tema tersebut. Jadi deh 3 menit materi baru.

Bisa langsung dibawain di kompetisi gak tuh materinya? Tentu nggak, karena pasti sampah! Namanya juga materi baru, besar kemungkinan kalo pembahasannya masih terlalu kasar, dangkal, mudah ketebak, atau malah cenderung segmented.

Buat openmic dulu aja lah. Karena materi yang baru itu mesti dicoba dulu beberapa kali buat ngukur mana yang kena dan nggak. Terus juga butuh sharing ke komika lain buat dapet masukan supaya materinya bisa lebih rapi. Nah, abis dicoba dan dijadiin bahan sharing, biasanya muncul trigger untuk ngebahas hal-hal lain seputar tema yang lebih personal, mendalam, tapi tidak segmented atau bisa dimengerti lebih banyak orang. Hasil itulah yang nantinya bakal jadi patokan buat bikin materi baru lagi. Diulang lagi deh ngerangkai premisnya. Diulang lagi deh nyari sub temanya. Dan diulang lagi deh bikin isian joke set up dan punch linenya.

Gimana? Males gak ngejalainnya?

***

Gua mau sedikit berbagi cara gua dalam membuat materi dengan tema ketika gua lagi gak ada masalah apa-apa sama tema yang pengen gua jadiin materi.

Sebelumnya kita mesti tau apa sih yang bikin sesuatu itu jadi lucu? Setau gua, ada tiga sumber kelucuan yang sering dipake buat jadi materi stand up comedy. Yaitu, adanya ketidaksesuaian, pembebasan, dan superioritas penonton.

Ketika kita mau ngebahas suatu tema, sebaiknya cari dulu data dan pengalaman seputar tema tersebut yang mengandung ketiga sumber kelucuan itu. Cari sebanyak-banyaknya. Kalo ada yang langsung kepikiran lucunya, ya bagus. Tapi kalo belom kepikiran lucunya pun dikumpulin dulu aja. Karena mungkin bakal kepake di pengembangan materinya nanti.

Lanjut.

Pilih satu sudut pandang atau angle pemikiran yang paling menarik dan dekat sama kita. Perdebatkan sudut pandang dan pemikiran itu sama diri kita sendiri. Misal, kalo kita berangkat dari sisi yang tidak setuju akan sesuatu, coba lawan pemikiran kita dari sisi orang-orang yang merasa sejutu sama peristiwa itu. Temukan hal-hal baru dan unik dari perdebatan antara sisi setuju dan sisi tidak setuju itu. Kemudian rangkai temuan-temuan barunya menjadi kalimat pernyataan yang nantinya akan menjadi sebuah premis utama.

Padupadankan premis yang udah kita punya dengan hal-hal di sekitarnya, dimulai dari yang kita tau dulu, dan umumnya orang lain tau juga. Kemudian temukan kesesuaian atau ketidaksesuaian dari persilangannya. Supaya materi itu terasa original, tempatkan diri kita pada situasi yang ada di dalam permasalahannya. Misal, apa pengaruhnya hal itu terhadap kita? Atau, bagaimana jika kita yang seolah-olah ada di sana?

Padupadankan lagi keterkaitan kita dengan situasi tersebut pada pengetahuan dan pengalaman bersama yang umumnya orang lain miliki. Tujuannya supaya bisa lebih relate. Kemudian temukan hal-hal yang bisa menjadi target pembebasan kalo memang ada. Misal, apakah orang-orang yang sedang kita bahas dalam situasi tersebut seharusnya dapat perlakuan yang berbeda? Temukan alasan yang menjawab persoalan tersebut dengan harapan yang umumnya dimiliki oleh banyak orang.

Terakhir.

Padupadankan lagi permasalahan tersebut ke diri kita sendiri. Tempatkan posisi kita di bagian yang tidak lebih beruntung dibanding orang lain untuk mendapatkan superioritas dari penonton. Misal, apakah kita punya pengalaman yang serupa tapi dalam konteks yang berbeda? Bagaimana cara kita menghadapi kesulitan itu?

Sebagai penutup, berikan kesimpulan atau korelasi dari persoalan yang pernah kita hadapi, dan sesuaikan dengan persoalan yang sedang kita bahas sebelumnya. Biar makin solid.

Gimana? Pusing gak?

Yaudah, udahan dulu deh ya, kapan-kapan dilanjut lagi. Bye.

 

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

Recent Update

Stand up comedy show The Only Wan! persembahan Ridwan Remin bisa anda saksikan dengan cara membeli Digital Download di comika.id